7 Bahaya memelihara Kucing Anggora yang Perlu Diwaspadai!

7 Bahaya memelihara Kucing Anggora

Ada banyak jenis kucing yang biasa ditemui sebagai hewan peliharaan mulai dari ras anggora, domestic, hingga ras Siamese. Meski kucing terlihat tidak berbahaya, tetapi ada bahaya yang mengintai ketika memeliharanya apalagi ketika tidak terawat dengan baik. Bahaya memelihara kucing anggora sangat patut diwaspadai karena bisa berakibat buruk pada kesehatan seseorang.

Memelihara kucing memang menjadi kegiatan yang menyenangkan karena sifat kucing yang sering menggemaskan dan lucu. Kucing bisa menjadi hewan peliharaan yang membuat seseorang terhindar dari rasa kesepian dan Ia juga menjadi teman yang baik. Meski begitu sebenarnya terdapat beberapa bahaya memelihara kucing anggora yang patut untuk diperhitungkan. Ini dia:

1. Toksoplasma

Kucing menjadi salah satu hewan yang bisa menjadi inang bagi beberapa parasit salah satunya adalah parasit toksoplasma ini. Parasit toksoplasma ini punya dampak sangat buruk bagi wanita karena berpotensi mengakibatkan kemandulan pada wanita di usia subur. Selain itu, bagi wanita hamil ada resiko lebih tinggi pada janin yang lahir nantinya akan menjadi cacat.

Di beberapa kasus bahkan terdapat wanita yang mengalami kerusakan pada organ reproduksinya akibat infeksi parasit satu ini. Sebenarnya memang ada banyak penyebab lain yang memungkinkan seorang wanita terjangkit parasit ini tetapi kucing menjadi faktor utamanya. Kucing punya persentase paling besar dalam menularkan toksoplasma pada manusia.

2. Asma

Sudah banyak diketahui bahwa kucing bisa menjadi penyebab dari penyakit pernapasan seperti misalnya asma ini. Asma juga bisa diakibatkan oleh kucing anggora yang memiliki bulu panjang dan mudah rontok sehingga dapat terhirup oleh manusia.

Ketika bulu kucing terhirup dan masuk ke saluran pernapasan, bakteri dan virus yang ada di bulu tersebut kemungkinan akan ikut masuk. Organ hidung memang memiliki mekanisme mencegah benda asing masuk tetapi infeksi bakteri dan virus dari bulu kucing masih bisa masuk. Kegagalan napas dari seseorang yang sudah terinfeksi bisa beresiko tinggi termasuk kematian itu sendiri.

3. Radang Paru-Paru

Selanjutnya, ada resiko peradangan yang terjadi di organ pernapasan manusia sebagai bentuk bahaya memelihara kucing anggora ini. Penyakit satu ini juga terjadi diakibatkan oleh parasit toksoplasma yang menjalar lewat organ pernapasan, bukan reproduksi.

Parasit akan masuk dan menjalar melalui pernapasan hingga menyebar di paru-paru setelah infeksi terjadi. Nantinya paru-paru mungkin akan mengalami gangguan dalam penyerapan oksigen yang jika terus berlanjut bisa menjadi sulit bernapas hingga kematian.

4. Hepatomegali (Pembesaran Liver / Hati)

Di dalam sistem organ tubuh, hati punya peranan sangat penting utamanya dalam metabolisme karena banyak aktivitas berlangsung di dalamnya. Tokso akibat dari kucing juga bisa menyebabkan penyakit satu ini dan nantinya akan merusak jaringan hingga menurunkan kemampuan hati.

Salah satu aktivitas yang paling terganggu adalah penyaringan racun dari darah dan beberapa bahan berbahaya lainnya. Ketika hal ini berlangsung terus-menerus, maka organ hati akan rusak hingga akhirnya membunuh sistem kerja hati. Penyakit yang ditimbulkan juga berpotensi menjadi penyakit kuning pada tubuh dan bisa berujung pada kematian.

5. Rabies

Penyakit satu ini memang identik pada anjing dan monyet padahal kucing sebenarnya juga berpotensi menyebabkan penyakit ini. Orang awam mungkin menyebut penyakit ini dengan sebutan anjing gila yang memang membuat perilaku hewan peliharaan menjadi tidak terkontrol.

Di kucing sendiri, rabies bisa menginfeksi dengan mudah kemudian akan menularkannya pada manusia yang memeliharanya. Virus dapat menyebar melalui liur kucing yang mungkin menyebar lewat menggigit atau dari cakaran yang menghasilkan luka. Penyakit ini memang sudah bisa dikurangi resikonya melalui pemberian vaksin anti rabies.

6. Ringworm

Bahaya memelihara kucing anggora selanjutnya yaitu disebabkan jamur yang biasa menginfeksi kucing dan di manusia dikenal dengan ringworm atau kurap. Ketika kucing terserang jamur ini, bagian bulu kucing akan rontok parah kemudian di permukaan kulitnya akan terlihat gumpalan jamur.

Jamur ini ketika menyebar ke manusia maka akan menyebabkan kurap yang berbentuk melingkar pada kulit manusia. Nantinya bercak tersebut akan terasa gatal dan berwarna merah, akan sangat mengganggu penampilan serta kenyamanan. Penyakit ini biasanya terjadi pada pemilik yang kurang memperhatikan kebersihan kandang dan tempat buang air kucing.

7. Infeksi Bakteri Bartonella Henselae

Beberapa kucing mungkin menyimpan bakteri berbahaya di cakarnya dan sangat mungkin menginfeksi pemiliknya. Bakteri tersebut yaitu Bartonella Henselae yang bisa menginfeksi lewat cakaran maupun gigitan kucing pada manusia.

Biasanya infeksi ini terjadi pada saat kucing mencakar atau menggigit kemudian pemiliknya tidak segera membasuh luka yang ada. Ketika sudah terjadi infeksi, dalam 10 hari maka akan muncul benjolan bernanah pada bekas cakaran disertai mual dan demam. Segera pergi ke dokter ketika sudah ada gejala ini di tubuh agar segera bisa diatasi.

Resiko dan bahaya memelihara kucing anggora mungkin terdengar sangat berbahaya tetapi ini masih sangat bisa dihindari. Selalu perhatikan bagaimana kebersihan kandang kucing serta sering memeriksakan kucing ke dokter hewan dan memandikannya.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *